Listeners:
Top listeners:
Radio Gentara Dangdutnya Indonesia
today24 Februari 2025 49 1
Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (DISPORAPAR) Boyolali kembali menggelar acara tahunan yang telah menjadi bagian dari tradisi masyarakat menjelang bulan suci Ramadan, yaitu Gebyar Padusan. Acara ini akan berlangsung di Umbul Tlatar pada tanggal 27 hingga 28 Februari 2025, menghadirkan berbagai hiburan budaya dan musik yang siap menyemarakkan suasana. Selain sebagai bentuk pelestarian budaya, acara ini juga menjadi bagian dari upaya promosi wisata Boyolali dengan mengusung slogan “Ayo Dolan Boyolali”.
Gebyar Padusan merupakan momen yang dinantikan oleh masyarakat, terutama bagi mereka yang masih menjaga tradisi membersihkan diri secara spiritual dan fisik sebelum memasuki bulan Ramadan. Tradisi padusan sendiri telah berlangsung secara turun-temurun dan menjadi bagian dari budaya masyarakat Jawa. Di tengah perkembangan zaman, acara ini tidak hanya berfungsi sebagai sarana pembersihan diri secara simbolis, tetapi juga menjadi ajang hiburan dan promosi wisata daerah. DISPORAPAR Boyolali menyusun serangkaian acara menarik yang tidak hanya menghibur, tetapi juga mengenalkan kesenian lokal kepada masyarakat luas.
Pada hari pertama, tepatnya 27 Februari 2025 pukul 10.00 WIB hingga selesai, para pengunjung akan disuguhkan pertunjukan Reog Putra Manunggal Budaya. Kesenian tradisional ini menampilkan keindahan tari dan kostum khas yang menggambarkan keberanian dan semangat juang masyarakat Jawa. Pertunjukan reog selalu menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung, terutama wisatawan yang ingin merasakan atmosfer budaya yang kental di Boyolali.
Hari kedua, yaitu 28 Februari 2025, menjadi puncak acara yang banyak dinantikan. Panggung hiburan akan dimeriahkan oleh OM Lorenza, sebuah grup musik orkes melayu yang telah memiliki tempat di hati pecinta musik dangdut klasik. Penampilan mereka dijadwalkan mulai pukul 13.00 WIB hingga selesai. Grup musik asal Sukoharjo, Jawa Tengah ini dikenal dengan gaya khasnya yang membawakan lagu-lagu dangdut klasik dari era 70-an, 80-an, dan 90-an. Musik mereka tidak hanya membawa nostalgia bagi generasi yang lebih tua, tetapi juga menarik perhatian generasi muda yang semakin menghargai musik dangdut klasik.
OM Lorenza sendiri telah melalui perjalanan panjang dalam industri musik dangdut. Berawal dari komunitas kecil pecinta dangdut klasik, mereka mulai dikenal luas setelah sering membawakan lagu-lagu legendaris dengan aransemen khas yang tetap mempertahankan nuansa asli lagu tersebut. Mereka tidak hanya sekadar membawakan lagu, tetapi juga menghidupkan kembali semangat dan gaya khas era 80-an dalam setiap penampilan mereka. Kostum yang mereka kenakan pun kerap mencerminkan estetika zaman tersebut, semakin menguatkan kesan nostalgia bagi para penonton.
Kehadiran OM Lorenza dalam Gebyar Padusan 2025 tentu menjadi daya tarik tersendiri. Grup ini memiliki basis penggemar yang cukup fanatik, tidak hanya dari daerah Sukoharjo dan Boyolali, tetapi juga dari berbagai kota di Jawa Tengah. Para penggemar mereka dikenal dengan ciri khas tersendiri, seringkali datang ke konser dengan gaya busana ala era 80-an sebagai bentuk apresiasi terhadap musik yang mereka cintai. Fenomena ini menunjukkan bahwa musik dangdut klasik tetap memiliki tempat di hati masyarakat, bahkan di tengah dominasi musik modern yang semakin berkembang pesat.
Beberapa lagu yang kerap dibawakan oleh OM Lorenza dan menjadi andalan mereka antara lain “Tambal Ban”, “Antara Kau Dia dan Aku”, “Tembok Derita”, “Singkong dan Keju”, “Terajana”, “Cinta Segitiga”, dan “Bukan Cerita Dusta”. Lagu-lagu ini tidak hanya populer di masanya, tetapi juga masih sering dinyanyikan oleh berbagai generasi hingga saat ini. Aransemen khas OM Lorenza memberikan nuansa segar tanpa menghilangkan keaslian dari lagu-lagu tersebut, membuatnya tetap relevan di berbagai kalangan.
Dalam setiap penampilannya, OM Lorenza selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi para penggemarnya. Mereka tidak hanya menampilkan musik, tetapi juga interaksi yang hangat dengan penonton. Para personel grup ini kerap berinteraksi dengan penonton, mengajak mereka bernyanyi bersama dan menikmati suasana. Hal ini menjadi salah satu alasan mengapa setiap penampilan mereka selalu dinantikan oleh banyak orang.
Gebyar Padusan di Umbul Tlatar Boyolali bukan sekadar acara hiburan, tetapi juga bagian dari upaya pelestarian budaya dan pengembangan pariwisata lokal. Dengan mengangkat seni tradisional seperti reog dan menghadirkan musik dangdut klasik yang tetap dicintai masyarakat, acara ini diharapkan dapat menarik lebih banyak wisatawan untuk datang dan mengenal Boyolali lebih dekat. Selain itu, acara ini juga menjadi wadah bagi seniman lokal untuk menampilkan karya mereka dan mendapatkan apresiasi yang lebih luas.
Bagi masyarakat yang ingin merasakan pengalaman budaya yang kaya serta hiburan yang meriah, Gebyar Padusan 2025 di Umbul Tlatar adalah kesempatan yang tidak boleh dilewatkan. Dengan suasana segar khas Boyolali, pertunjukan seni yang memukau, serta musik yang membangkitkan kenangan, acara ini akan menjadi salah satu momen yang berkesan menjelang Ramadan. Jangan lewatkan kesempatan ini untuk menikmati seni, budaya, dan musik di tengah suasana segar Umbul Tlatar!
Written by: Shyfa Ayu Anindita
1
Gildcoustic
2
Denny Caknan ft. Yeni Inka
3
Ndarboy Genk
Nyawer untuk terus dengerin Gentara minim iklan!
RADIOGENTARA.COM ©2015-2024 | ALL RIGHTS RESERVED MADE WITH ♥ BY GENTARA CLOUD
Post comments (0)